Benarkah banyak penipuan di dalam bisnis online atau bisnis yang memakai jasa Internet, coba kita simak artikel di bawah ini dengan harapan semoga kita bisa mengambil hikmah dari semua itu.
Masih banyak pengguna internet awam yang beranggapan internet bisa ”menciptakan keajaiban marketing” tanpa kerja keras. Internet dianggap seolah sebagai sesuatu yang nilainya hi-tech, canggih, melampaui akal sehat konvensional, dan bisa mempercepat kaya seperti cerita-cerita dunia dongeng tentang kesuksesan Google atau Yahoo!.
Celah psikologis ini dimanfaatkan oleh para pengiklan yang memindahkan bisnis konvensional (yang sebagian banyak berbau money game) ke bisnis online. Hanya mengubah cara merekrut orang dari presentasi tatap muka ke email, iklan online atau website, dan mengganti istilah ”downline” dengan istilah ”reseller” sudah banyak yang ”luluh lantak” hatinya dan merasa percaya bahwa ini benar-benar keajaiban internet.
Esensinya tetap sama, yaitu adanya ketidakjujuran dalam metode mencapai kesuksesan itu karena kebanyakan dari mereka tidak menjual produk konvensional melalui internet, tapi hanya menjual ”rantai korban” yang akan menjadi agen pemasaran ”kecap-kecap” manis itu.
Karena itu, sebelum mempercayai sesuatu itu logis atau tidak dan benar atau bohong, mau tidak mau harus bertanya dulu kepada pelaku yang pernah mencoba. Sayangnya, review berbagai produk online seperti itu masih langka di Indonesia. Akibatnya, korban-korban money game semakin banyak dan mereka akan terus merekrut korban lainnya.
Di antara iming-iming cepat kaya di internet, mudah saja menandainya: mereka sama-sama menggunakan bahasa berlebihan dan tak jelas apa produk yang dijualnya. Mesin pencari merupakan cara yang mudah untuk melacak keberadaan mereka.
Tips Pembaca Iklan
1. Jangan mudah percaya dengan iklan bombastis yang menjanjikan melipatgandakan uang dengan tanpa kerja keras. Ingat: internet itu bukan sulap.
2. Jika ragu-ragu terhadap sebuah produk, coba cek produk tersebut di mesin pencari. Jika produk tersebut sudah lama dikenal, cari tahu ”review” atau ulasan produk tersebut, misalnya dengan mengetikkan: ”nama produk ’review’” di mesin pencari.
3. Jika Anda menemukan sebuah ”website” yang menawarkan produk tertentu yang menjanjikan banyak potensi, Anda bisa memverifikasi ”website” tersebut untuk mengetahui siapa pemiliknya, kapan nama domain ”website” tersebut ada (diorder), dan di mana ”hosting” diletakkan. Domain itu nama ”website”, seperti www.kompas.com, sedangkan hosting itu tempat meletakkan file-file ”website” itu. Untuk memverifikasi kepemilikan ”website” bisa menggunakan ”whois lookup”, seperti www.whois.net atau www.who.is. Jika Anda menganggap ada keganjilan dari data ”whois” itu, tinggalkan saja ”website” seperti itu. Untuk user yang sudah ahli, bisa memanfaatkan berbagai ”tools” yang diberikan gratis di internet untuk melacak lokasi ”hosting” yang bersangkutan.
4. Jika Anda telanjur membeli sebuah produk tertentu. tapi ternyata tertipu atau merasa tak sesuai dengan harapan, tulislah pengalaman Anda di berbagai forum di internet untuk menghindari pembeli lainnya tertipu. Hanya dengan cara itu kita bisa menghukum para pengiklan yang tidak mengindahkan etika.
File untuk kalangan sendiri hanya sebagai resensi pribadi, mohon maaf atas segala kesalahan dan kemungkinan adanya perbedaan pendapat dalam hal tersebut diatas.
Di cuplik dan sadur dari http://tekno.kompas.com/
Jumat, 20 Juni 2008