Sunday, March 02, 2008

BISNIS BERUNSUR PENIPUAN


Berbagai macam usaha yang sekiranya ada unsur penipuan sebagai contoh (tidak selalu): pengumpulan dana untuk pembangunan masjid, menjual berbagai stiker untuk membantu suatu yayasan yatim-piatu atau yang lain, menjual suatu produk yang mirip dengan merek dagang asli yang kalau tidak teliti tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang bukan, dan masih banyak lagi usaha-usaha yang serupa, intinya adalah mendapatkan suatu income / keuntungan dengan memanfaatkan kelemahan orang lain. (tega bener ya ...?)

Disini saya akan memaparkan usaha semacam itu yang tepatnya suatu badan usaha penjualan barang dengan penipuan yang bagi sebagian masyarakat tidak mengetahui bahwa sebenarnya usaha ini adalah penjualan barang, karena si penjual mengatakan pada masyarakat bahwa mereka mendapatkan suatu hadiah dari sponsor si penjual.

Lebih jelasnya, saya ambil contoh nyata yang terjadi di daerah “kota reyog” seseorang membawa berbagai surat-surat (yang tidak ada keterangan tgl-bln-thn, izin, masa berlakunya dan lain sebagainya) yang telah dipersiapkan oleh perusahaan ketempat tujuan yang telah direncanakan, di sekitar tempat itu mereka berpura-pura mendata atau survey tentang penggunakan suatu produk yang dia bilang adalah mitra bisnis (surat perjanjian kerja-samanya tidak ada juga), setelah itu dia bilang ada bingkisan, kenang-kenangan, cindera-mata, hadiah atau apalah yang bisa menyakinkan masyarakat biar tertarik, dengan nilai jual yang sangat tinggi / mahal, dia bilang semua barang itu adalah gratis tanpa dipungut uang sepeserpun, cuma dikenakan biaya admistrasi yang besarnya tidak seberapa.

Dengan demikian masyarakat akan kena jeratnya, setelah biaya yang katanya cuma buat administrasi disediakan, dengan segera diambilkan "barang hadiah" tersebut yang mutu kuwalitasnya sangat-sangat tidak bagus dan jika kita cek harga yang sebenarnya memang sesuai bahkan di bawah dengan biaya administrasi tersebut setelah itu si penjual bergegas minta izin untuk melanjutkan "pendataan" mereka.

Usaha ini juga mempunyai sebuah tempat untuk kantor (office), yang disertai dengan berbagai foto dari anggota mereka yang telah berhasil dari berbagai kalangan: PNS, swasta, angkatan, pedagang, pelajar, ibu rumah tangga dan lain sebagainya bahkan di kantor itu di pampang gambar-gambar orang bule sebagai pelopor mereka lengkap dengan jabatan, penghasilan, negara/daerah, mahkota yang berhasil mereka dapatkan, entah benar atau tidak semua yang terpasang itu. (Penulis pernah mencoba hubungi salah-satunya tp ternyata cuma fiktif)

Yang sangat menggiurkan disini adalah masuk untuk menjadi "karyawan" sangat mudah yang tidak memerlukan persyarakatan: pengalaman, background, pendidikan, usia, jenis kelamin tentunya dan sebagainya selain itu juga peningkatan posisi dan penghasilan yang didapat oleh para pekerjanya yang sangat singkat tergantung dari loyalitas dan prestasi yang mereka tunjukan, untuk menjadi seorang manager saja bisa didapat dengan kurang dari 3 bulan dengan penghasilan ratusan juta di setiap bulannya atau milyaran bahkan trilliun dengan berbagai bonus yang mereka janjikan juga fasilitas yang sangat mendukung malah ada yang disediakan mess buat "karyawan" juga.

Daerah sasaran dari usaha ini adalah daerah-daerah pinggiran yang pengalaman dan pendidikannya kurang, mungkin daerah yang begini mudah untuk dikelabuhi guna memuluskan jalan mereka.

Posting / artikel ini hanya bermaksud untuk menambah wawasan kita terhadap hal-hal semacam itu (bukan maksud hati untuk mempolitisir / negative thingking), jadi kita hendaknya berhati-hati dengan segala hal yang berkaitan dengan usaha semacam diatas dan semoga kita selalu dalam jalan yang baik buat diri kita juga semua umat manusia, Amin..

No comments: